Bahaya Demam Anak yang Nggak Boleh Disepelekan!

waktu baca 5 menit
Sabtu, 25 Mei 2024 20:04 0 6 Maira

Bahaya Demam Anak yang Nggak Boleh Disepelekan!

Ligaponsel.com – Alasan Ibu Enggak Boleh Anggap Remeh Demam Pada Anak

Demam merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau penyakit. Pada anak-anak, demam sering terjadi dan umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ada kalanya demam pada anak bisa menjadi pertanda dari kondisi yang lebih serius. Itulah mengapa para ibu tidak boleh menganggap remeh demam pada anak.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa ibu tidak boleh menganggap remeh demam pada anak:

  1. Demam tinggi dapat menyebabkan kejang. Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak-anak yang demam tinggi. Kondisi ini bisa sangat menakutkan bagi orang tua, tetapi biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, pada beberapa kasus, kejang demam bisa menjadi pertanda dari kondisi yang lebih serius, seperti meningitis atau ensefalitis.
  2. Demam dapat menyebabkan dehidrasi. Demam dapat menyebabkan anak kehilangan cairan lebih banyak dari biasanya. Jika tidak ditangani, dehidrasi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti syok dan kegagalan organ.
  3. Demam dapat menjadi pertanda dari infeksi serius. Demam yang tinggi dan menetap bisa menjadi pertanda dari infeksi serius, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, atau meningitis. Infeksi ini bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat.

Jika anak Anda mengalami demam, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memeriksa anak Anda dan menentukan apakah demamnya disebabkan oleh kondisi yang serius. Jika perlu, dokter akan memberikan pengobatan untuk mengatasi demam dan mencegah komplikasi.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi demam pada anak:

  • Berikan anak banyak cairan, seperti air putih, susu, atau jus buah.
  • Kompres anak dengan air hangat.
  • Gunakan obat penurun demam, seperti parasetamol atau ibuprofen.
  • Istirahatkan anak.

Jika demam anak Anda tinggi (di atas 38,5 derajat Celsius) atau menetap lebih dari 24 jam, segera bawa anak Anda ke dokter.

Alasan Ibu Enggak Boleh Anggap Remeh Demam Pada Anak

Demam pada anak memang hal yang biasa, tapi jangan dianggap remeh! Ada beberapa alasan penting kenapa ibu enggak boleh anggap remeh demam pada anak, yaitu:

  • Demam tinggi: Bisa menyebabkan kejang.
  • Dehidrasi: Demam bikin anak kehilangan cairan.
  • Infeksi serius: Demam tinggi dan menetap bisa jadi pertanda infeksi serius.
  • Penyakit kronis: Demam juga bisa jadi gejala penyakit kronis.
  • Reaksi obat: Demam juga bisa jadi efek samping obat.
  • Gangguan sistem imun: Demam bisa jadi tanda gangguan sistem imun.

Jadi, kalau anak demam, jangan anggap remeh ya, Bu! Segera periksa ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Demam tinggi: Bisa menyebabkan kejang.

Jangan anggap remeh demam pada anak, Bu! Karena demam tinggi bisa menyebabkan kejang. Kejang demam memang biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Tapi, pada beberapa kasus, kejang demam bisa jadi pertanda kondisi serius, seperti meningitis atau ensefalitis. Jadi, kalau anak demam tinggi, jangan ragu untuk segera bawa ke dokter ya, Bu!

Dehidrasi: Demam bikin anak kehilangan cairan.

Kalau anak demam, jangan lupa kasih minum yang banyak ya, Bu! Karena demam bikin anak kehilangan cairan lebih banyak dari biasanya. Kalau nggak ditangani, dehidrasi bisa bikin anak lemas, pusing, bahkan sampai kejang. Jadi, pastikan anak selalu terhidrasi dengan baik selama demam ya, Bu!

Infeksi serius

Jangan anggap enteng demam pada anak, Bu! Demam tinggi yang menetap lebih dari 24 jam bisa jadi pertanda infeksi serius, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, atau meningitis. Infeksi ini bisa mengancam jiwa kalau nggak segera ditangani. Jadi, kalau anak demam tinggi dan nggak kunjung turun, jangan ragu untuk segera bawa ke dokter ya, Bu!

Demam pada anak memang hal yang biasa, tapi jangan dianggap remeh. Karena di balik demam, bisa jadi ada masalah kesehatan yang lebih serius. Itulah kenapa ibu nggak boleh anggap remeh demam pada anak. Selalu pantau kondisi anak dan segera bawa ke dokter kalau demamnya tinggi atau menetap ya, Bu!

Penyakit kronis

Selain infeksi, demam pada anak juga bisa jadi gejala penyakit kronis, seperti leukemia atau kanker. Penyakit kronis ini biasanya membutuhkan pengobatan jangka panjang dan intensif. Jadi, kalau anak sering demam tanpa sebab yang jelas, jangan ragu untuk segera bawa ke dokter ya, Bu! Soalnya, bisa jadi demam tersebut adalah gejala dari penyakit kronis yang lebih serius.

Demam pada anak memang wajar terjadi, tapi jangan dianggap remeh ya, Bu! Karena di balik demam, bisa jadi ada masalah kesehatan yang lebih serius. Selalu pantau kondisi anak dan segera bawa ke dokter kalau demamnya tinggi atau menetap ya, Bu!

Reaksi obat

Selain infeksi dan penyakit kronis, demam pada anak juga bisa jadi efek samping dari obat-obatan tertentu. Misalnya, obat antibiotik, obat anti kejang, dan obat kemoterapi. Jadi, kalau anak demam setelah minum obat, jangan panik dulu ya, Bu! Bisa jadi demam tersebut adalah efek samping dari obat yang diminumnya.

Tapi, kalau demamnya tinggi atau menetap, segera bawa anak ke dokter ya, Bu! Karena bisa jadi demam tersebut adalah tanda dari reaksi alergi atau efek samping serius dari obat yang diminumnya.

Gangguan sistem imun

Demam bisa jadi tanda gangguan sistem imun, Bu! Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh kita yang melawan infeksi dan penyakit. Kalau sistem imun kita lemah, kita jadi lebih mudah sakit dan demam. Jadi, kalau anak sering demam tanpa sebab yang jelas, bisa jadi itu tandanya sistem imunnya sedang terganggu.

Gangguan sistem imun bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti stres, kurang tidur, atau penyakit tertentu. Kalau anak sering demam dan kamu khawatir sistem imunnya terganggu, jangan ragu untuk segera bawa ke dokter ya, Bu! Dokter akan memeriksa kondisi anak dan mencari tahu penyebab demamnya. Kalau memang ada gangguan sistem imun, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat untuk menguatkan sistem imun anak.