Ligaponsel.com – Cegukan pada bayi memang hal yang wajar terjadi. Namun, tahukah Anda bahwa cegukan pada bayi bisa menyebabkan kematian? Ya, meskipun jarang terjadi, namun hal ini bisa saja terjadi jika cegukan tidak segera diatasi.
Cegukan pada bayi terjadi karena adanya kontraksi pada diafragma, yaitu otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut. Kontraksi ini menyebabkan udara masuk ke paru-paru secara tiba-tiba, sehingga menimbulkan suara “hik”.
Pada umumnya, cegukan pada bayi akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit atau jam. Namun, jika cegukan berlangsung lebih dari 24 jam, maka hal ini bisa menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit, dan bahkan kematian.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk segera mengatasi cegukan pada bayi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi cegukan pada bayi, antara lain:
- Memberi minum ASI atau susu formula
- Menggendong bayi dalam posisi tegak
- Memijat punggung bayi dengan lembut
- Memberikan obat anti cegukan (jika diresepkan oleh dokter)
Jika cegukan pada bayi tidak kunjung reda setelah dilakukan beberapa cara di atas, maka sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kesimpulan
Cegukan pada bayi memang hal yang wajar terjadi. Namun, jika cegukan berlangsung lebih dari 24 jam, maka hal ini bisa menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk segera mengatasi cegukan pada bayi.
Cegukan Pada Bayi Bisa Sebabkan Kematian
Tahukah Anda bahwa cegukan pada bayi bisa menyebabkan kematian? Ya, meskipun jarang terjadi, namun hal ini bisa saja terjadi jika cegukan tidak segera diatasi.
Ada 6 aspek penting yang perlu diketahui tentang cegukan pada bayi yang bisa menyebabkan kematian:
- Penyebab: Kontraksi diafragma yang menyebabkan udara masuk ke paru-paru secara tiba-tiba.
- Gejala: Suara “hik” yang berulang-ulang.
- Bahaya: Dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kematian jika berlangsung lebih dari 24 jam.
- Pencegahan: Hindari memberi makan bayi terlalu banyak, jangan menggendong bayi dalam posisi telentang, dan jangan biarkan bayi menangis terlalu lama.
- Pengobatan: Memberi minum ASI atau susu formula, menggendong bayi dalam posisi tegak, memijat punggung bayi dengan lembut, dan memberikan obat anti cegukan (jika diresepkan oleh dokter).
- Kapan harus ke dokter: Jika cegukan berlangsung lebih dari 24 jam, disertai demam, atau bayi tampak lemas.
Dengan mengetahui 6 aspek penting ini, orang tua dapat lebih waspada dan segera mengatasi cegukan pada bayi. Ingat, cegukan yang berlangsung lebih dari 24 jam bisa sangat berbahaya bagi bayi. Oleh karena itu, jangan ragu untuk segera membawa bayi ke dokter jika cegukan tidak kunjung reda.
Penyebab
Tahukah kamu kenapa bayi bisa cegukan? Ternyata, cegukan pada bayi itu terjadi karena adanya kontraksi pada diafragma, yaitu otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut. Kontraksi ini menyebabkan udara masuk ke paru-paru secara tiba-tiba, sehingga menimbulkan suara “hik”.
Meskipun cegukan pada bayi umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya, namun dalam beberapa kasus, cegukan pada bayi bisa menyebabkan kematian. Hal ini bisa terjadi jika cegukan berlangsung lebih dari 24 jam dan tidak segera ditangani.
Gejala: Suara “hik” yang berulang-ulang.
Kalau bayi kamu cegukan, pasti kamu langsung tahu ya? Soalnya, cegukan pada bayi itu suaranya khas banget, yaitu “hik” yang berulang-ulang.
Cegukan pada bayi umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Tapi, kalau cegukan pada bayi berlangsung lebih dari 24 jam, kamu harus segera membawanya ke dokter. Soalnya, cegukan yang berkepanjangan bisa menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit, bahkan kematian.
Bahaya
Cegukan pada bayi memang terlihat sepele, tapi jangan salah, kalau berlangsung lebih dari 24 jam, cegukan bisa berbahaya banget, lho!
Kenapa bisa begitu? Soalnya, kalau bayi cegukan terus-menerus, bayi jadi susah minum susu atau ASI. Akibatnya, bayi bisa dehidrasi, yaitu kekurangan cairan. Dehidrasi yang parah bisa menyebabkan gangguan elektrolit, yaitu ketidakseimbangan kadar garam dan mineral dalam tubuh. Nah, gangguan elektrolit ini bisa berakibat fatal, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Jadi, kalau bayi kamu cegukan lebih dari 24 jam, jangan anggap remeh. Segera bawa ke dokter ya, supaya bisa segera ditangani dan dicegah terjadinya komplikasi yang berbahaya.
Pencegahan
mencegah cegukan pada bayi bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini:
- Hindari memberi makan bayi terlalu banyak.
- Jangan menggendong bayi dalam posisi telentang.
- Jangan biarkan bayi menangis terlalu lama.
Cara-cara ini dapat membantu mencegah cegukan pada bayi. Namun, jika cegukan tetap terjadi, orang tua dapat mencoba beberapa cara untuk mengatasi cegukan pada bayi, seperti memberi minum ASI atau susu formula, menggendong bayi dalam posisi tegak, memijat punggung bayi dengan lembut, atau memberikan obat anti cegukan (jika diresepkan oleh dokter).
Pengobatan
Jangan dianggap sepele! Cegukan pada bayi yang berlangsung lebih dari 24 jam bisa berbahaya. Yuk, segera atasi dengan beberapa cara mudah ini:
- Beri minum ASI atau susu formula.
- Gendong bayi dalam posisi tegak.
- Pijat punggung bayi dengan lembut.
- Kalau perlu, berikan obat anti cegukan yang diresepkan dokter.
Dengan penanganan yang tepat, cegukan pada bayi bisa segera diatasi dan tidak menimbulkan bahaya.
Kapan harus ke dokter
Jangan anggap remeh! Cegukan pada bayi yang berlangsung lebih dari 24 jam bisa berbahaya. Segera bawa ke dokter jika:
- Cegukan berlangsung lebih dari 24 jam.
- Bayi demam.
- Bayi tampak lemas.
Dokter akan memeriksa bayi dan memberikan penanganan yang tepat.