Terungkap! 7 Rahasia yang Bisa Memicu PTSD

waktu baca 4 menit
Rabu, 29 Mei 2024 18:08 0 8 Olivia

Terungkap! 7 Rahasia yang Bisa Memicu PTSD

Ligaponsel.com – Inilah 7 Hal Yang Bisa Menyebabkan PTSD

Post-traumatic stress disorder (PTSD) adalah gangguan kesehatan mental yang dapat berkembang setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis. Peristiwa ini bisa berupa apa saja yang membuat Anda merasa takut, ngeri, atau tidak berdaya. PTSD dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kilas balik, mimpi buruk, pikiran mengganggu, dan kesulitan tidur.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan PTSD, termasuk:

  1. Jenis trauma. Beberapa jenis trauma lebih mungkin menyebabkan PTSD daripada yang lain. Ini termasuk trauma yang melibatkan kekerasan, ancaman terhadap nyawa, atau cedera serius.
  2. Parahnya trauma. Semakin parah trauma, semakin besar kemungkinan Anda mengalami PTSD.
  3. Lamanya trauma. Trauma yang berlangsung lama atau berulang lebih mungkin menyebabkan PTSD daripada trauma yang hanya terjadi sekali.
  4. Usia saat trauma. Anak-anak dan remaja lebih mungkin mengalami PTSD setelah trauma dibandingkan orang dewasa.
  5. Riwayat trauma sebelumnya. Orang yang pernah mengalami trauma sebelumnya lebih mungkin mengalami PTSD setelah trauma berikutnya.
  6. Riwayat keluarga PTSD. Orang yang memiliki anggota keluarga dengan PTSD lebih mungkin mengalami PTSD sendiri.
  7. Faktor kepribadian. Orang dengan sifat tertentu, seperti kecemasan atau neurotisme, lebih mungkin mengalami PTSD setelah trauma.

Jika Anda mengalami gejala PTSD, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. PTSD dapat diobati dengan berbagai jenis terapi, termasuk terapi perilaku kognitif, terapi paparan, dan terapi obat.

Inilah 7 Hal Yang Bisa Menyebabkan Ptsd

Trauma yang dialami bisa bermacam-macam, mulai dari yang ringan hingga berat. Namun, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami PTSD, seperti:

  1. Jenis trauma: Trauma yang melibatkan kekerasan, ancaman terhadap nyawa, atau cedera serius lebih berisiko menyebabkan PTSD.
  2. Parahnya trauma: Semakin parah trauma yang dialami, semakin besar kemungkinan mengalami PTSD.
  3. Lamanya trauma: Trauma yang berlangsung lama atau berulang lebih berisiko menyebabkan PTSD daripada trauma yang terjadi sekali saja.
  4. Usia saat trauma: Anak-anak dan remaja lebih berisiko mengalami PTSD setelah trauma dibandingkan orang dewasa.
  5. Riwayat trauma sebelumnya: Orang yang pernah mengalami trauma sebelumnya lebih berisiko mengalami PTSD setelah trauma berikutnya.
  6. Riwayat keluarga PTSD: Orang yang memiliki anggota keluarga dengan PTSD lebih berisiko mengalami PTSD sendiri.

Selain faktor-faktor di atas, ada juga beberapa faktor kepribadian yang bisa meningkatkan risiko PTSD, seperti kecemasan atau neurotisme.

Jenis trauma

Trauma yang kita alami bisa bermacam-macam, mulai dari yang ringan seperti melihat kecelakaan, sampai yang berat seperti menjadi korban kekerasan atau bencana alam. Nah, ternyata jenis trauma yang kita alami juga bisa mempengaruhi risiko kita mengalami PTSD. Trauma yang melibatkan kekerasan, ancaman terhadap nyawa, atau cedera serius lebih berisiko menyebabkan PTSD dibandingkan trauma yang sifatnya lebih ringan.

Contohnya, seseorang yang pernah menjadi korban penembakan atau pemerkosaan lebih berisiko mengalami PTSD dibandingkan seseorang yang pernah mengalami kecelakaan lalu lintas ringan. Hal ini karena trauma yang melibatkan kekerasan atau ancaman terhadap nyawa biasanya lebih intens dan menimbulkan rasa takut dan ngeri yang lebih besar.

Tingkat keparahan trauma

Nggak cuma jenisnya aja, tingkat keparahan trauma juga berpengaruh besar terhadap risiko PTSD. Trauma yang parah dan menimbulkan luka fisik atau mental yang serius, seperti bencana alam, kecelakaan berat, atau kekerasan seksual, lebih mungkin menyebabkan PTSD.

Jadi, semakin parah trauma yang kamu alami, semakin tinggi pula risiko kamu buat ngalamin PTSD. Makanya, penting banget buat cari bantuan profesional kalau kamu pernah ngalamin trauma yang berat, ya!

Lamanya trauma

Nggak cuma jenis dan tingkat keparahannya aja, lama trauma yang kamu alami juga bisa ningkatin risiko PTSD. Trauma yang berlangsung lama atau kejadiannya berulang-ulang, kayak perang, kekerasan dalam rumah tangga, atau pelecehan seksual, lebih mungkin ninggalin bekas trauma yang mendalam di pikiran kamu.

Usia saat trauma

Usia juga jadi faktor yang perlu diperhatikan. Anak-anak dan remaja yang ngalamin trauma lebih rentan kena PTSD dibanding orang dewasa. Soalnya, mereka masih dalam tahap perkembangan dan belum punya mekanisme koping yang kuat buat ngatasin trauma.

Jadi, kalau kamu punya anak atau kenal anak-anak yang pernah ngalamin trauma, kasih perhatian dan dukungan ekstra ya. Bantu mereka buat ngobrolin pengalamannya dan cari bantuan profesional kalau diperlukan.

Riwayat trauma sebelumnya

Kalau kamu pernah ngalamin trauma sebelumnya, hati-hati ya, risiko kamu buat ngalamin PTSD setelah trauma berikutnya jadi lebih tinggi. Ini karena trauma itu bisa ninggalin bekas di pikiran kamu, jadi pas kamu ngalamin trauma lagi, kamu jadi lebih sensitif dan rentan buat ngerasa takut dan ngeri.

Misalnya nih, kalau kamu pernah jadi korban kecelakaan lalu lintas, terus kamu ngalamin kecelakaan lagi, kamu jadi lebih takut dan cemas pas nyetir. Atau kalau kamu pernah dirampok, kamu jadi lebih takut pas jalan sendirian di malam hari.

Riwayat keluarga PTSD

Kalau di keluarga kamu ada yang punya PTSD, hati-hati ya, soalnya kamu jadi lebih berisiko buat ngalamin PTSD juga. Ini karena trauma itu bisa kayak penyakit turunan, jadi kalau ada anggota keluarga yang ngalamin, kamu juga jadi lebih rentan.