Sepatu Impor China Serbu RI, Ada Apa?

waktu baca 2 menit
Kamis, 16 Mei 2024 21:40 0 30 Tiara

Sepatu Impor China Serbu RI, Ada Apa?


Ligaponsel.com – Impor sepatu dari China membanjiri pasar Indonesia. Kondisi ini membuat produsen sepatu lokal kesulitan bersaing. Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko mengatakan, serbuan sepatu impor dari China terjadi . Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kondisi ini semakin mengkhawatirkan.Pada tahun 2022, impor sepatu dari China mencapai 500 juta pasang. Jumlah ini meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Eddy mengatakan, membanjirnya sepatu impor dari China disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, harga sepatu impor dari China lebih murah dibandingkan sepatu lokal. Kedua, kualitas sepatu impor dari China semakin membaik.Kondisi ini membuat produsen sepatu lokal kesulitan bersaing. Mereka tidak bisa menjual sepatu dengan harga yang sama dengan sepatu impor. Akibatnya, banyak produsen sepatu lokal yang gulung tikar.Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah telah menaikkan bea masuk sepatu impor dari China. Namun, upaya ini belum berhasil secara signifikan.Eddy mengatakan, pemerintah perlu melakukan upaya yang lebih komprehensif untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah perlu memberikan insentif kepada produsen sepatu lokal. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan pengawasan terhadap impor sepatu dari China.Pemerintah juga perlu melakukan kampanye untuk mengimbau masyarakat membeli sepatu buatan Indonesia. Dengan cara ini, diharapkan produsen sepatu lokal dapat kembali berjaya.

Sepatu Impor dari China Banjiri Pasar RI?

Dampaknya ke produsen lokal, persaingan harga, kualitas bersaing, banjir sepatu impor, kampanye cinta produk lokal, pengawasan pemerintah.

Persaingan harga yang ketat membuat produsen lokal kewalahan. Kualitas sepatu impor yang terus meningkat juga menjadi tantangan tersendiri. Banjir sepatu impor membuat pasar dikuasai produk luar negeri. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu melakukan pengawasan lebih ketat dan menggalakkan kampanye cinta produk lokal.