Ligaponsel.com – Wall Street Tembus Rekor Tertinggi setelah Rilis Data Inflasi, Ekspektasi The Fed Pangkas Suku Bunga
Wall Street mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada hari Rabu (15/2/2023), setelah rilis data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan dan ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 381,40 poin, atau 1,11%, menjadi 34.230,36. Indeks S&P 500 naik 58,83 poin, atau 1,47%, menjadi 4.012,32. Indeks Nasdaq Composite naik 190,74 poin, atau 1,76%, menjadi 11.026,13.
Data inflasi yang dirilis pada hari Selasa (14/2/2023) menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (IHK) naik 0,5% pada bulan Januari, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 0,6%. Inflasi tahunan juga melambat menjadi 6,4% dari 6,5% pada bulan Desember.
Data tersebut meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan segera memperlambat laju kenaikan suku bunga. Pasar saat ini memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya pada bulan Maret, turun dari kenaikan 50 basis poin pada bulan Desember.
Ekspektasi pelambatan kenaikan suku bunga mendorong reli di pasar saham, karena suku bunga yang lebih rendah membuat saham menjadi lebih menarik bagi investor. Saham teknologi, yang sangat sensitif terhadap suku bunga, memimpin kenaikan pada hari Rabu.
Reli di Wall Street juga didukung oleh laporan pendapatan perusahaan yang kuat. Sejumlah perusahaan besar, termasuk Coca-Cola, United Parcel Service, dan Lockheed Martin, melaporkan kinerja keuangan yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal keempat 2022.
Secara keseluruhan, rekor tertinggi Wall Street pada hari Rabu merupakan tanda bahwa investor semakin optimis tentang prospek ekonomi dan pasar saham. Ekspektasi pelambatan kenaikan suku bunga dan kinerja perusahaan yang kuat telah memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi pasar.
Wall Street Tembus Rekor Tertinggi setelah Rilis Data Inflasi, Ekspektasi The Fed Pangkas Suku Bunga
Lima aspek penting yang mempengaruhi pergerakan ini:
- Data inflasi lebih rendah dari perkiraan
- Ekspektasi pelambatan kenaikan suku bunga The Fed
- Laporan pendapatan perusahaan yang kuat
- Sentimen investor yang optimis
- Reli saham teknologi
Aspek-aspek ini saling terkait dan berkontribusi pada rekor tertinggi Wall Street. Data inflasi yang lebih rendah menunjukkan bahwa inflasi mulai terkendali, yang meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga. Pelambatan kenaikan suku bunga membuat saham menjadi lebih menarik bagi investor, terutama saham teknologi yang sensitif terhadap suku bunga. Laporan pendapatan perusahaan yang kuat juga mendukung reli di pasar saham, karena menunjukkan bahwa perusahaan masih dapat menghasilkan keuntungan meskipun menghadapi tantangan ekonomi.
Data inflasi lebih rendah dari perkiraan
Data inflasi yang dirilis pada hari Selasa (14/2/2023) menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (IHK) naik 0,5% pada bulan Januari, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 0,6%. Inflasi tahunan juga melambat menjadi 6,4% dari 6,5% pada bulan Desember.
Data tersebut menjadi kejutan positif bagi pasar, karena menunjukkan bahwa inflasi mulai terkendali. Hal ini meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Pelambatan kenaikan suku bunga merupakan kabar baik bagi Wall Street, karena suku bunga yang lebih rendah membuat saham menjadi lebih menarik bagi investor. Saham teknologi, yang sangat sensitif terhadap suku bunga, memimpin kenaikan pada hari Rabu.
Ekspektasi pelambatan kenaikan suku bunga The Fed
Ekspektasi bahwa The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga menjadi salah satu faktor utama yang mendorong reli di Wall Street pada hari Rabu.
Pasar saat ini memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya pada bulan Maret, turun dari kenaikan 50 basis poin pada bulan Desember.
Ekspektasi pelambatan kenaikan suku bunga didasarkan pada data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Data tersebut menunjukkan bahwa inflasi mulai terkendali, sehingga The Fed tidak perlu lagi menaikkan suku bunga secara agresif.
Pelambatan kenaikan suku bunga menguntungkan pasar saham karena suku bunga yang lebih rendah membuat saham menjadi lebih menarik bagi investor. Saham teknologi, yang sangat sensitif terhadap suku bunga, memimpin kenaikan pada hari Rabu.
Laporan pendapatan perusahaan yang kuat
Laporan pendapatan perusahaan yang kuat juga mendukung reli di pasar saham pada hari Rabu. Sejumlah perusahaan besar, termasuk Coca-Cola, United Parcel Service, dan Lockheed Martin, melaporkan kinerja keuangan yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal keempat 2022.
Laporan pendapatan yang kuat menunjukkan bahwa perusahaan masih dapat menghasilkan keuntungan meskipun menghadapi tantangan ekonomi. Hal ini meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar saham.
Sentimen investor yang optimis
Sentimen investor yang optimis juga berkontribusi pada rekor tertinggi Wall Street pada hari Rabu. Data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan dan ekspektasi pelambatan kenaikan suku bunga The Fed meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar saham.
Investor semakin yakin bahwa ekonomi akan terus tumbuh dan pasar saham akan terus naik. Sentimen optimis ini mendorong investor untuk membeli saham, yang semakin mendorong pasar saham naik.
Reli saham teknologi
Saham teknologi memimpin reli di Wall Street pada hari Rabu, karena saham-saham ini sangat sensitif terhadap suku bunga. Ekspektasi pelambatan kenaikan suku bunga The Fed membuat saham teknologi menjadi lebih menarik bagi investor.
Beberapa saham teknologi yang mengalami kenaikan signifikan pada hari Rabu antara lain Apple, Microsoft, Amazon, dan Tesla.