PT Elnusa Tbk (ELSA) bakal membagikan dividen tunai senilai Rp201 miliar atau setara Rp77,05 per lembar saham.
Pembagian dividen tersebut telah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar perseroan pada hari ini, Senin (20/2/2023).
Direktur Keuangan Elnusa Hery Setiawan mengatakan, pembagian dividen ini merupakan bentuk apresiasi perseroan kepada seluruh pemegang saham atas dukungan dan kepercayaannya selama ini.
“Pembagian dividen ini juga merupakan wujud komitmen perseroan untuk terus meningkatkan nilai investasi pemegang saham,” ujar Hery dalam keterangan tertulisnya.
Hery menjelaskan, dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 7 Maret 2023 pukul 16.00 WIB.
Sedangkan pembayaran dividen secara efektif akan dilakukan pada tanggal 17 Maret 2023.
Sebagai informasi, Elnusa membukukan laba bersih sebesar Rp434 miliar pada tahun 2022, naik 25% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp347 miliar.
Perseroan juga mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 10% menjadi Rp11,8 triliun dari sebelumnya Rp10,7 triliun.
Peningkatan kinerja keuangan tersebut didorong oleh peningkatan aktivitas di sektor hulu migas, khususnya pada segmen jasa pengeboran dan jasa perawatan sumur.
Elnusa Bakal Tebar Dividen 2023 Rp 201 Miliar
Elnusa, perusahaan jasa hulu migas, bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp201 miliar atau Rp77,05 per lembar saham.
Pembagian dividen ini merupakan bentuk apresiasi perseroan kepada pemegang saham atas dukungan dan kepercayaannya selama ini.
Selain itu, pembagian dividen ini juga merupakan wujud komitmen perseroan untuk terus meningkatkan nilai investasi pemegang saham.
Adapun dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 7 Maret 2023 pukul 16.00 WIB.
Sedangkan pembayaran dividen secara efektif akan dilakukan pada tanggal 17 Maret 2023.
Peningkatan kinerja keuangan Elnusa pada tahun 2022 didorong oleh peningkatan aktivitas di sektor hulu migas, khususnya pada segmen jasa pengeboran dan jasa perawatan sumur.