Ligaponsel.com – Pria dengan Testosteron Rendah Lebih Rentan Alami Kematian Dini
Testosteron adalah hormon penting bagi pria. Hormon ini berperan dalam mengatur banyak fungsi tubuh, termasuk massa otot, kekuatan tulang, dan gairah seks. Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko kematian dini.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron rendah memiliki risiko kematian dini 26% lebih tinggi dibandingkan pria dengan kadar testosteron normal. Risiko kematian dini ini lebih tinggi untuk kematian akibat penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit pernapasan.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kadar testosteron rendah, termasuk penuaan, obesitas, dan diabetes. Kadar testosteron juga dapat menurun akibat penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid dan opioid.
Jika Anda khawatir dengan kadar testosteron Anda, bicarakan dengan dokter Anda. Dokter Anda dapat melakukan tes darah untuk mengukur kadar testosteron Anda dan menentukan apakah Anda perlu menjalani pengobatan.
Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan kadar testosteron Anda: Makan makanan yang sehat. Makanan yang kaya protein dan lemak sehat dapat membantu meningkatkan kadar testosteron. Olahraga teratur. Olahraga dapat membantu meningkatkan kadar testosteron, terutama olahraga angkat beban. Dapatkan tidur yang cukup. Tidur yang cukup penting untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk kadar testosteron. Kelola stres. Stres dapat menurunkan kadar testosteron. Temukan cara sehat untuk mengelola stres, seperti olahraga, yoga, atau meditasi. Hindari penggunaan obat-obatan tertentu. Beberapa obat-obatan, seperti kortikosteroid dan opioid, dapat menurunkan kadar testosteron. Bicarakan dengan dokter Anda tentang alternatif jika Anda menggunakan obat-obatan ini.
Meningkatkan kadar testosteron Anda dapat bermanfaat bagi kesehatan Anda secara keseluruhan. Jika Anda khawatir dengan kadar testosteron Anda, bicarakan dengan dokter Anda.
Pria dengan Testosteron Rendah Lebih Rentan Alami Kematian Dini
Kadar testosteron rendah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko kematian dini.
Berikut adalah 5 aspek kunci yang perlu diketahui:
- Kesehatan jantung
- Kekuatan tulang
- Fungsi seksual
- Massa otot
- Suasana hati
Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, osteoporosis, disfungsi ereksi, kehilangan massa otot, dan depresi.
Jika Anda khawatir dengan kadar testosteron Anda, bicarakan dengan dokter Anda. Dokter Anda dapat melakukan tes darah untuk mengukur kadar testosteron Anda dan menentukan apakah Anda perlu menjalani pengobatan.
Meningkatkan kadar testosteron Anda dapat bermanfaat bagi kesehatan Anda secara keseluruhan. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kadar testosteron Anda.
Kesehatan jantung
Kadar testosteron yang rendah dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Hal ini karena testosteron berperan dalam mengatur kadar kolesterol, tekanan darah, dan pembekuan darah.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron rendah memiliki risiko penyakit jantung 30% lebih tinggi dibandingkan pria dengan kadar testosteron normal. Risiko ini lebih tinggi untuk pria dengan kadar testosteron sangat rendah.
Jika Anda memiliki kadar testosteron rendah, penting untuk berbicara dengan dokter Anda tentang cara mengurangi risiko penyakit jantung. Dokter Anda mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, berolahraga secara teratur, dan makan makanan yang sehat.
Kekuatan tulang
Testosteron juga berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang. Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan osteoporosis, suatu kondisi yang membuat tulang menjadi lemah dan rapuh.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron rendah memiliki risiko osteoporosis 2 kali lebih tinggi dibandingkan pria dengan kadar testosteron normal. Risiko ini lebih tinggi untuk pria lanjut usia.
Jika Anda memiliki kadar testosteron rendah, penting untuk berbicara dengan dokter Anda tentang cara mengurangi risiko osteoporosis. Dokter Anda mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti berolahraga secara teratur, makan makanan yang kaya kalsium dan vitamin D, dan menghindari merokok.
Fungsi seksual
Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan disfungsi ereksi, penurunan gairah seks, dan masalah kesuburan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Sexual Medicine menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron rendah memiliki risiko disfungsi ereksi 4 kali lebih tinggi dibandingkan pria dengan kadar testosteron normal. Risiko ini lebih tinggi untuk pria dengan kadar testosteron sangat rendah.
Jika Anda mengalami masalah fungsi seksual, penting untuk berbicara dengan dokter Anda. Dokter Anda dapat melakukan tes darah untuk mengukur kadar testosteron Anda dan menentukan apakah Anda perlu menjalani pengobatan.
Massa otot
Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan kehilangan massa otot. Hal ini karena testosteron berperan dalam mengatur sintesis protein, proses pembentukan otot baru.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron rendah memiliki massa otot 10% lebih rendah dibandingkan pria dengan kadar testosteron normal. Risiko kehilangan massa otot ini lebih tinggi untuk pria lanjut usia.
Jika Anda memiliki kadar testosteron rendah, penting untuk berbicara dengan dokter Anda tentang cara meningkatkan massa otot. Dokter Anda mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti berolahraga secara teratur dan makan makanan yang kaya protein.
Suasana hati
Kadar testosteron yang rendah juga dapat memengaruhi suasana hati. Pria dengan kadar testosteron rendah lebih berisiko mengalami depresi dan kecemasan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Clinical Psychiatry menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron rendah memiliki risiko depresi 2 kali lebih tinggi dibandingkan pria dengan kadar testosteron normal. Risiko ini lebih tinggi untuk pria lanjut usia.
Jika Anda memiliki kadar testosteron rendah dan mengalami gejala depresi atau kecemasan, penting untuk berbicara dengan dokter Anda. Dokter Anda dapat melakukan tes darah untuk mengukur kadar testosteron Anda dan menentukan apakah Anda perlu menjalani pengobatan.